Kumai, 26 Mei 2021
oleh Dr Fachruddin Mangunjaya
H. Syamsuddin bin H Yusuf Pontianak mempunyai anak 12 dari dua Isteri ( , diantaranya H Said Syamsuddin, H Abdul Aziz, H. Muala (neneknya Fachruddin), H. Hadijah (Ibunda Cili Baihaqi).
Sekitar tahun 1920an, H Syamsudin bin H Yusuf adalah seorang pengusaha yang mempunyai jaringan luas begitu pula H M Yusuf, dari Pontianak (Moyang orang Kumai) yang mempunyai 4-5 isteri belum semua terlacak dalam silsilah ini.
H Syamsudin menurut Abang Nurdin Ramli, mempunyai visi kedepan, sehingga anak-anak beliau semua selain menjadi pengusaha, juga ada yang disekolahkan ke Mekkah tanin 1920an, yaitu H Mahmud bin H Syamsudin bin H Yusuf (Seikh Mahmud Banjar), mempunyai Keturunan 7 putera dan puteri bermukim di Makkah, Saudi Arabia.
Sebenarnya, beliau adalah dikader untuk memperkuat basis agama Islam di Kalimantan, tetapi tanin 1930an pencah perdang Dunia, seringga komunikasi terputus.
H Syamsuddin menikahkan anaknya, H Maula bin H Syamsuddin dengan Tuan Guru H Zaylani bin Abdul Karim Almentawa (Kuburan beliau ada di Depan Masjid Al Baidho, Kumai). Beliau Keturunan dari Sampit, dan santri... belum diketahui jelas, apakah beliau santri Martapura?
Beliau menjadi Tuan Kadi (Hakim Agama Islam) Kesultanan Kotawaringin, antara tahu 30-50an, dan juga penghulu pertama di Kumai.
Semasa Revolusi tahin 1949, Tuan Guru Abdul Kadir Zaylani adalah Komandan Pasukan Jenggot.
(tercatat dalam Kronikel sejarah Indonesia, sebagai pasukan yang Militan)
Lihat:
Beliaulah yang merupakan printis, perkembangan Islam di Kumai khususnya, karena banyak orang di Kalimantan masih sulit, tidak ada sarana pendidikan kecuali Masjid, dan mendirikan sekolah madrasah secara swadaya.
Lihat
Manuskrip Catatan H Abdul Kadir Zaylani al Mentawa (sedang dicari, kemarin sudah ditranskrip, tulisan arab Melayu, salar ya...hehe)